It all started when I watched “Koki Master Indonesia”, and I can tell I really don’t like it. One thing I criticized was the use of instant flour for cooking. I tweeted it. A friend replied, saying “Lu aja cuma bisa masak Indomie,” or something like that (I don’t know I forgot). But the point is, my friend was telling me to shut the fuck up, cause I can’t do better than that. I was like, I know this would happen hahahahaha. Dude, first I was criticizing the show, not the chefs. Second, I know I can do better than instant noodles. But that misunderstanding made me think. Because, simply, I believe I wouldn’t say something I don’t believe. I was thinking do I deserve tweeting what I tweeted? Do I deserve to criticize the show, or even the chef?
***
What is the purpose of critic? Critic helps you grow, it advances you in whatever you are doing, critic makes a better work, better attitude, better view. Critic makes the world better! :)
Many people refuse critic by saying “You can’t even make something close to it,”. I mean of course we CAN’T. Do we have to make movies to say one movie is bad!? Do I have to be a chef to say the soup is too salty? None sense. It will take forever, it’s an endless circle! First I have to learn to cook, then it will take a while, then I failed because I don’t have the talent, then I canceled my critic because I know I can’t do better. The point is, there will be no critic. But if there’s no critic, then the world is not going to be better place, right? :(
So, who can give critic? The answer, everyone. Each and every single person in this planet has the right to throw critic to anything. But in one condition, whoever to throw critic must have done great in their own businesses. They need to do real good in what they’re doing, then they can critic as much as they want. It’s that simple.
Personally, I wont criticize something I don’t understand, or something I can’t feel the difference between the good one and the bad one. Somebody ever told me that you have to love what you critic. I can now understand. I can’t tell someone’s way of catching fish is too reckless or not, because I don’t love fishing. I can’t feel the “feel”, and certainly I won’t criticize that in any kind of way.
Yeah, I know my rule is too ‘absurd’, but it fits me best. Manusia diciptakan dengan hati nurani, untuk membedakan yang mana yang benar dan yang mana yang salah. Gunakan itu ketika lu mengkritik sesuatu. Ask yourself dan lu akan tahu apakah lu memang sudah pantas untuk mengkritik atau cuma sekedar orang sinis yang benci sama dunia ini.
To my buddy :)
Showing posts with label life. Show all posts
Showing posts with label life. Show all posts
Would You Wear Something You Don't Believe? (a communication perspective)
Howdy….
It has been so long. I tell you, a lot of things happened lately. The deal is, none of it seems postable hahahahaha. Inspirations are beautiful, and how come I realize it this late!? But it still feels good to know though. Hopefully inspirations like this will keep coming to my head, replace it, refresh it. Well, straight to the post shall we?
***
Sebagai seorang mahasiswa komunikasi, sudah seharusnya gue mulai belajar melihat semua hal di dunia ini melalui perspektif komunikasi. Beberapa minggu yang lalu, dosen Pengantar Ilmu Komunikasi gue ngasih kuliah tentang Simbol-simbol Komunikasi. Menurut Ilmu Komunikasi, simbol adalah karakter, huruf, angka, kata, benda, orang atau aksi yang mewakili sesuatu kecuali dirinya sendiri. Karena gue abis belanja, simbol yang pengen gue omongin disini adalah “kaos” :).
Menurut dosen gue itu, dulu kaos hanyalah pakaian para pekerja kasar. Kaos dipilih karena bahannya yang nyaman, menyerap keringat dan murah. Jaman dulu, kaos itu nggak ada nilainya sama sekali, kaos Cuma sekedar alat penutup badan. Nothing more. Tapi sesuai karkteristik komunikasi yang dinamis dan di kembangkan oleh media dan teknologi, sekarang kaos sudah berkembang jadi media penyampaian pesan yang efektif, bahkan banget. Contohnya, sadar nggak kalo kita liat mas-mas pake kaos bertuliskan “Universitas Indonesia”, kita langsung berpikir “Orang ini pasti anak UI.”, that’s it, tanpa bicara bahkan tanpa sadar kita udah melakukan sebuah proses komunikasi.
Well something interesting happenend today. When I was shopping I really-really got affected by that “communication symbol” thingy. I found this cool white t-shirt with red words on it, it says “Jim Morrison Is My Grandpa”. Pas gue ambil kaos itu, gue tertegun. Gue berpikir, “Do I know Jim Morrison?” well, gue tau Jim Morrison itu siapa, tapi maksud gue adalah “Apakah gue tau lagu-lagunya?”, “Apakah gue tau kisahnya?”, “Am I a fan?” I guess the answer is no. Saat itu gue berpikir, ketika nanti gue make kaos itu, orang akan bertanya ke gue “Siapa sih Jim Morrison?”, “Lagu dia yang lo suka apa?”, akan sangat aneh kalo gue make kaos itu tanpa mengetahui satu hal pun tentang Jim Morrison. Itu diliat dari sisi impact ke orang lain. Kalo diliat dari impact ke diri gue sendiri, the tee says “Jim Morrison is my Grandpa”, itu menunjukkan kalo gue berpikir Jim itu orang yang sangat keren sehingga pantes gue angkat jadi kakek gue, kan? Tapi gimana gue mau berpikir seseorang itu keren tanpa tau karyanya, sejarahnya, dan tentu saja siapa dia sebenarnya. Kalau gue maksain pake kaos itu, gue akan merasa seperti ngebohongin diri sendiri. pembodohan diri. Finally I come with this conclusion, I like this shirt, im gonna buy it, and I will learn about “who the hell is Jim Morrison”. I will listen to his songs, I will become his one big fan! Tapi apa mau dikata, tuhan belum menginzinkan gue mengenal oom Jim, size yang gue cari ngga ada.
Akhirnya pilihan gue jatuh pada sebuah t-shirt putih bertuliskan “HIRE ME”, well it’s pretty much telling who I am, a boy who’s looking for a job. For the experience, for the money (mostly the money, but the experience’s too (it’s the money)). Tapi entah apa pesan tuhan hari itu, size yang gue cari (juga) ngga ada. Yang ada ya cuma yang di display itu yang notabene, sudah agak kotor. Time is short, and that’s the closest to what I am looking for. So I took it, and I got 20% discount for it :p
My point is that I’m not over-ing it, it’s more about who I am, what kind of massage I want people to know, and how I project myself. Well maybe, people will think it’s just overrated (the hell it’s just a damn t-shirt), but once again, as a communication student I have to start to see everything through the communication persperctive. I call it a communication way.
So, would you wear something you don’t believe?
It has been so long. I tell you, a lot of things happened lately. The deal is, none of it seems postable hahahahaha. Inspirations are beautiful, and how come I realize it this late!? But it still feels good to know though. Hopefully inspirations like this will keep coming to my head, replace it, refresh it. Well, straight to the post shall we?
***
Sebagai seorang mahasiswa komunikasi, sudah seharusnya gue mulai belajar melihat semua hal di dunia ini melalui perspektif komunikasi. Beberapa minggu yang lalu, dosen Pengantar Ilmu Komunikasi gue ngasih kuliah tentang Simbol-simbol Komunikasi. Menurut Ilmu Komunikasi, simbol adalah karakter, huruf, angka, kata, benda, orang atau aksi yang mewakili sesuatu kecuali dirinya sendiri. Karena gue abis belanja, simbol yang pengen gue omongin disini adalah “kaos” :).
Menurut dosen gue itu, dulu kaos hanyalah pakaian para pekerja kasar. Kaos dipilih karena bahannya yang nyaman, menyerap keringat dan murah. Jaman dulu, kaos itu nggak ada nilainya sama sekali, kaos Cuma sekedar alat penutup badan. Nothing more. Tapi sesuai karkteristik komunikasi yang dinamis dan di kembangkan oleh media dan teknologi, sekarang kaos sudah berkembang jadi media penyampaian pesan yang efektif, bahkan banget. Contohnya, sadar nggak kalo kita liat mas-mas pake kaos bertuliskan “Universitas Indonesia”, kita langsung berpikir “Orang ini pasti anak UI.”, that’s it, tanpa bicara bahkan tanpa sadar kita udah melakukan sebuah proses komunikasi.
Well something interesting happenend today. When I was shopping I really-really got affected by that “communication symbol” thingy. I found this cool white t-shirt with red words on it, it says “Jim Morrison Is My Grandpa”. Pas gue ambil kaos itu, gue tertegun. Gue berpikir, “Do I know Jim Morrison?” well, gue tau Jim Morrison itu siapa, tapi maksud gue adalah “Apakah gue tau lagu-lagunya?”, “Apakah gue tau kisahnya?”, “Am I a fan?” I guess the answer is no. Saat itu gue berpikir, ketika nanti gue make kaos itu, orang akan bertanya ke gue “Siapa sih Jim Morrison?”, “Lagu dia yang lo suka apa?”, akan sangat aneh kalo gue make kaos itu tanpa mengetahui satu hal pun tentang Jim Morrison. Itu diliat dari sisi impact ke orang lain. Kalo diliat dari impact ke diri gue sendiri, the tee says “Jim Morrison is my Grandpa”, itu menunjukkan kalo gue berpikir Jim itu orang yang sangat keren sehingga pantes gue angkat jadi kakek gue, kan? Tapi gimana gue mau berpikir seseorang itu keren tanpa tau karyanya, sejarahnya, dan tentu saja siapa dia sebenarnya. Kalau gue maksain pake kaos itu, gue akan merasa seperti ngebohongin diri sendiri. pembodohan diri. Finally I come with this conclusion, I like this shirt, im gonna buy it, and I will learn about “who the hell is Jim Morrison”. I will listen to his songs, I will become his one big fan! Tapi apa mau dikata, tuhan belum menginzinkan gue mengenal oom Jim, size yang gue cari ngga ada.
Akhirnya pilihan gue jatuh pada sebuah t-shirt putih bertuliskan “HIRE ME”, well it’s pretty much telling who I am, a boy who’s looking for a job. For the experience, for the money (mostly the money, but the experience’s too (it’s the money)). Tapi entah apa pesan tuhan hari itu, size yang gue cari (juga) ngga ada. Yang ada ya cuma yang di display itu yang notabene, sudah agak kotor. Time is short, and that’s the closest to what I am looking for. So I took it, and I got 20% discount for it :p
My point is that I’m not over-ing it, it’s more about who I am, what kind of massage I want people to know, and how I project myself. Well maybe, people will think it’s just overrated (the hell it’s just a damn t-shirt), but once again, as a communication student I have to start to see everything through the communication persperctive. I call it a communication way.
So, would you wear something you don’t believe?
if you guys would mine to understand...
This post may will look like a lame defense and a typical good image making effort. Its your call to believe it or just ignore it.
Bermula dari 2 tweet ini...
•It has been 3 times lately, when people ask me "kuliah dimana?" Me : "UI" P : "ngambil apa?" M : "periklanan" P : "di polteknya?"
•Well FYI, people... I'm not lying and i'm not "adding" things. I am civitas academica of University of Indonesia :)
Somehow gue bisa merasakan sinisme dari teman2 gue ttg tweet diatas hahaha tapi itu wajar. I can accept that. i wish u guys would mine to read this post, but if not im ok with that :)
Well gue akui 2 tweet itu memang gue bikin atas dasar rasa kesal. Tapi gue yakin itu bukan salah satu cara gue untuk merendahkan orang lain. Atau bahkan untuk nyombong. Karna ketika gue ngtweet itu gue sama sekali ngga kepikiran orang lain, cuma gue... Can you guys spot the difference? its just one of my effort to make my own self esteem...
If u guys would mine to know, i used to have a confidence crisis. A huge one. Gue merasa rendah setiap ketemu anak s1! Gue nunduk! Gue merasa seperti bukan anak UI. Di post sebelumnya (sebelum kamaba dimulai) gue coba tunjukin kalo gue siap, and im filled with confidence. But things turn out so different (in my head). Padahal mereka mungkin biasa aja, dan gue tetap menyiksa diri dengan pikiran sampah itu. Pathetic? Oh sure.
That thing torch me for about a couple weeks. Now i start to make up my mind, i start to understand the message. But sometimes when it comes to common people, they just seem to tear down that walls again. They wont bother to know deeper. Coz they dont need to! With no intention yes, but that sometimes makes it even worse. That's why all i'm trying to do is i try to strenghten my self more to face this fact. And twitter is one of my best ammo ;)
Like u guys i need to let out what's in my head. And twitter sometimes can be the best listener. I admit if my recent tweets might be a little offensive to some people, and yes i sound careless about their condition. But once again im just trying to strenghten my self, i need this self esteem. I have to start to be proud of myself. To be proud of what i have, to be thankful to what God have given to me. To be proud to show the world if I am a VOCASIONAL student of University of Indonesia.
Once again if u would mine, im sorry for being offensive, sorry for being selfish. Im not trying to snobb, I just do what's best for me right now. Im putting my self first and do what i think the is most righteous, wheter you guys like it or not.
Sincerely,
Fachrul.. :)
Bermula dari 2 tweet ini...
•It has been 3 times lately, when people ask me "kuliah dimana?" Me : "UI" P : "ngambil apa?" M : "periklanan" P : "di polteknya?"
•Well FYI, people... I'm not lying and i'm not "adding" things. I am civitas academica of University of Indonesia :)
Somehow gue bisa merasakan sinisme dari teman2 gue ttg tweet diatas hahaha tapi itu wajar. I can accept that. i wish u guys would mine to read this post, but if not im ok with that :)
Well gue akui 2 tweet itu memang gue bikin atas dasar rasa kesal. Tapi gue yakin itu bukan salah satu cara gue untuk merendahkan orang lain. Atau bahkan untuk nyombong. Karna ketika gue ngtweet itu gue sama sekali ngga kepikiran orang lain, cuma gue... Can you guys spot the difference? its just one of my effort to make my own self esteem...
If u guys would mine to know, i used to have a confidence crisis. A huge one. Gue merasa rendah setiap ketemu anak s1! Gue nunduk! Gue merasa seperti bukan anak UI. Di post sebelumnya (sebelum kamaba dimulai) gue coba tunjukin kalo gue siap, and im filled with confidence. But things turn out so different (in my head). Padahal mereka mungkin biasa aja, dan gue tetap menyiksa diri dengan pikiran sampah itu. Pathetic? Oh sure.
That thing torch me for about a couple weeks. Now i start to make up my mind, i start to understand the message. But sometimes when it comes to common people, they just seem to tear down that walls again. They wont bother to know deeper. Coz they dont need to! With no intention yes, but that sometimes makes it even worse. That's why all i'm trying to do is i try to strenghten my self more to face this fact. And twitter is one of my best ammo ;)
Like u guys i need to let out what's in my head. And twitter sometimes can be the best listener. I admit if my recent tweets might be a little offensive to some people, and yes i sound careless about their condition. But once again im just trying to strenghten my self, i need this self esteem. I have to start to be proud of myself. To be proud of what i have, to be thankful to what God have given to me. To be proud to show the world if I am a VOCASIONAL student of University of Indonesia.
Once again if u would mine, im sorry for being offensive, sorry for being selfish. Im not trying to snobb, I just do what's best for me right now. Im putting my self first and do what i think the is most righteous, wheter you guys like it or not.
Sincerely,
Fachrul.. :)
Diploma 3 : Gue Bangga...
Well i shouldve written this since a long time ago.
But for some reason, gue baru nulis ini sekarang karena seorang adik kelas baru aja ngingetin gue tentang hal itu.
Ketika dia tanya "kuliah dimana kak?" "di UI, tapi di d3 komunikasinya.."
I really regret that. Why? karna gue ngga seharusnya bilang "tapi" saat itu...
Once again, gue bangga bisa jadi anak vokasi UI. FYI, vokasi adalah sebutan untuk jenjang d3 di UI.
Gue bangga karena ini adalah impian gue, ini memang bukan tujuan utama gue, but i always want to go to UI.
And Im here, yes in a different way, but im here!
Gue bangga karena gue mendapatkannya dengan usaha gue sendiri.
Gue mendapatkannya melalui serangkaian tes yg well, sulit. Harus gue akuin, cara belajar gue memang gak segetol orang lain. Sepupu gue sampe bilang "yah panteslah.. Haha".
But i always know i belong in UI.
Dan tuhan memberikan UI, tapi juga sesuai dengar kadar juang gue hihi..
I dont know whats going on outside. I mean berapa kans gue tembus, atau berapa banyak saingan gue, but u know what? to get thorugh and made it, it feels awesome already.
Well mungkin bagi orang lain d3 terlihat sepele, tapi gue yakin yg namanya ilmu gak pernah sia-sia.
Dan selama gue melakukannya dengan ikhlas dan senang hati, gue yakin hasilnya gak akan jauh beda sama s1. Lagipula gue akan tetap ambil strata gue, ibaratnya, kalau orang lain dikasih jalan lurus kesitu, gue harus memutar untuk mencapainya. And I will be there, one way or another. Mungkin ini memang jalan tuhan buat gue.
***
Well this is kind of worries me, tersiar kabar kalau kelas ekstensi di UI akan ditutup. Means gue harus nyelesain s1 gue ditempat lain. Gue gak mau. Dan daripada h2c "nanti gue selesai d3, kelas eksten masih ada atau ngga ya?" Gue putuskan gue akan ikut tes SIMAK lagi tahun depan. Sekali lagi, Bukan karena gengsi, tapi karena gue butuh itu. So wish me luck!
Note : mungkin ini karma. Dulu pas kelas 2, gue nyepelein banget yg namanya d3. And now? Haha. This is karma. A sweet karma. :)
But for some reason, gue baru nulis ini sekarang karena seorang adik kelas baru aja ngingetin gue tentang hal itu.
Ketika dia tanya "kuliah dimana kak?" "di UI, tapi di d3 komunikasinya.."
I really regret that. Why? karna gue ngga seharusnya bilang "tapi" saat itu...
Once again, gue bangga bisa jadi anak vokasi UI. FYI, vokasi adalah sebutan untuk jenjang d3 di UI.
Gue bangga karena ini adalah impian gue, ini memang bukan tujuan utama gue, but i always want to go to UI.
And Im here, yes in a different way, but im here!
Gue bangga karena gue mendapatkannya dengan usaha gue sendiri.
Gue mendapatkannya melalui serangkaian tes yg well, sulit. Harus gue akuin, cara belajar gue memang gak segetol orang lain. Sepupu gue sampe bilang "yah panteslah.. Haha".
But i always know i belong in UI.
Dan tuhan memberikan UI, tapi juga sesuai dengar kadar juang gue hihi..
I dont know whats going on outside. I mean berapa kans gue tembus, atau berapa banyak saingan gue, but u know what? to get thorugh and made it, it feels awesome already.
Well mungkin bagi orang lain d3 terlihat sepele, tapi gue yakin yg namanya ilmu gak pernah sia-sia.
Dan selama gue melakukannya dengan ikhlas dan senang hati, gue yakin hasilnya gak akan jauh beda sama s1. Lagipula gue akan tetap ambil strata gue, ibaratnya, kalau orang lain dikasih jalan lurus kesitu, gue harus memutar untuk mencapainya. And I will be there, one way or another. Mungkin ini memang jalan tuhan buat gue.
***
Well this is kind of worries me, tersiar kabar kalau kelas ekstensi di UI akan ditutup. Means gue harus nyelesain s1 gue ditempat lain. Gue gak mau. Dan daripada h2c "nanti gue selesai d3, kelas eksten masih ada atau ngga ya?" Gue putuskan gue akan ikut tes SIMAK lagi tahun depan. Sekali lagi, Bukan karena gengsi, tapi karena gue butuh itu. So wish me luck!
Note : mungkin ini karma. Dulu pas kelas 2, gue nyepelein banget yg namanya d3. And now? Haha. This is karma. A sweet karma. :)
Untukmu adik-adik kelas ku tersayang :)
Well, it has been going on for a long time…
I dont know if its just a matter of my point of view…
GUE GAK PERNAH AKRAB SAMA ADIK KELAS (mostly)
(Kalian yang ngerasa pasti bakal ketawa, atau yaaa seenggaknya manggut2)
Tapi tenang, the cancer was not on you, it’s me, I’m the one who has been sick.
Im so so so sorry kalau selama ini gue tampak gila hormat, tidak ramah, jarang nyapa duluan dan tidak bersahabat.
Mungkin kalian juga gak peduli-peduli amat…hahaha
If you really dont care, well I’ll take this post as somekind of reminder for me to be a better person in the next phase of my life
But, since the first time, this post was only for those who care kok :)
Once again IM SORRY hehe
im very open to suggestions, and conversations
Cant wait to catch up with u
Ek o ek o
I dont know if its just a matter of my point of view…
GUE GAK PERNAH AKRAB SAMA ADIK KELAS (mostly)
(Kalian yang ngerasa pasti bakal ketawa, atau yaaa seenggaknya manggut2)
Tapi tenang, the cancer was not on you, it’s me, I’m the one who has been sick.
Im so so so sorry kalau selama ini gue tampak gila hormat, tidak ramah, jarang nyapa duluan dan tidak bersahabat.
Mungkin kalian juga gak peduli-peduli amat…hahaha
If you really dont care, well I’ll take this post as somekind of reminder for me to be a better person in the next phase of my life
But, since the first time, this post was only for those who care kok :)
Once again IM SORRY hehe
im very open to suggestions, and conversations
Cant wait to catch up with u
Ek o ek o
Labels:
class,
growi'n up,
life,
lingkungan,
relationship
just another essay about self esteem
heyho, i brought you a good news.
gue dierima di d3 advertising Universitas Indonesia!! :D
memang melenceng dari impian awal, Hubungan International.
but this only, is exciting enough!
today's post, im not going to talk about how grateful i am to be accepted
its about those who did not.
i've been thinking guys... and i realize one thing.
i never failed.
good? no. i realize it's such a bad self esteem.
gue sering baca kisah2 sukses, dan nggak ada satupun orang super sukses yang nggak pernah gagal. they failed on the first, second, third trial, but it's worth it. what they have achieved now, wouldn't exist if they didn't fail.
i'm not saying a person like me won't succed, but one thing i know, i miss one lesson in each and every goal i made, i miss the lesson to survive, rise, and taste the true victory. sometimes, it scares me. it gets me thinking, when the time come and i fail, will i have the strength to survive?? (that's a question)
it might a bit bitter in the first, but trust me, succed after failing is the sweetest revenge you may ever taste. actually i don't deserve to say this hehe
one thing, sukses atau tidaknya sesorang bergantung pada orang itu sendiri. bukan orang lain, kondisi, pepatah lama, atau tulisan di blog anak lulusan sma :b. gue rasa, kita semua sadar dan setuju sama pepatah "gagal itu hanya keberhasilan yang tertunda". now, all we have to do is keep on believing that "that day" will come someday :), cause it definately will.
gue dierima di d3 advertising Universitas Indonesia!! :D
memang melenceng dari impian awal, Hubungan International.
but this only, is exciting enough!
today's post, im not going to talk about how grateful i am to be accepted
its about those who did not.
i've been thinking guys... and i realize one thing.
i never failed.
good? no. i realize it's such a bad self esteem.
gue sering baca kisah2 sukses, dan nggak ada satupun orang super sukses yang nggak pernah gagal. they failed on the first, second, third trial, but it's worth it. what they have achieved now, wouldn't exist if they didn't fail.
i'm not saying a person like me won't succed, but one thing i know, i miss one lesson in each and every goal i made, i miss the lesson to survive, rise, and taste the true victory. sometimes, it scares me. it gets me thinking, when the time come and i fail, will i have the strength to survive?? (that's a question)
it might a bit bitter in the first, but trust me, succed after failing is the sweetest revenge you may ever taste. actually i don't deserve to say this hehe
one thing, sukses atau tidaknya sesorang bergantung pada orang itu sendiri. bukan orang lain, kondisi, pepatah lama, atau tulisan di blog anak lulusan sma :b. gue rasa, kita semua sadar dan setuju sama pepatah "gagal itu hanya keberhasilan yang tertunda". now, all we have to do is keep on believing that "that day" will come someday :), cause it definately will.
#LetsBeHonest masuk PTN itu gengsinya gede banget kan? siapa sih yang ngga mau...
tweet tadi adalah dasar postingan kali ini...
(sebenernya nggak sopan juga, setelah berbulan2 hilang, gue sama sekali nggak ngasih intermezzo hahaha.)
so here's the deal guys.
I wrote that on twitter aproximitely 5 hours ago via web, mungkin sebagian besar orang bakal berpikir gue adalah orang yang dangkal banget dengan nulis begitu, you may think so.
but FYI, maksud gue saat itu adalah, gue nggak mau ngilangin fakta bahwa sedikit banyak gue juga punya perasaan kayak gitu. #LetsBeHonest, MUNGKIN kalian juga. walau gue tau itu bukan alasan utama kalian, dan sepertinya gue juga nggak perlu ngejelasin alesan gue. tapi, SIAPA SIH yang nggak blushing ketika ditanya "kuliah dimana?" dan ngejawab "UI", "UGM", "ITB", atau "UNPAD". siapa yang nggak ngerasa bangga?
but hesitation aside, gue rasa berpikir kenakan gitu sangat-sangat manusiawi, gapapakan kita pamer sedikit hasil kerja keras kita? haha, it's normal (asal nggak over).
last, it might not look good, but at least it looks honest.
(when you guys finish reading this post, you may think this is such an unimportant subjectt. but i don't need a reason to write on my own blog rite? btw Thanks 4 reading :D )
LOL
(sebenernya nggak sopan juga, setelah berbulan2 hilang, gue sama sekali nggak ngasih intermezzo hahaha.)
so here's the deal guys.
I wrote that on twitter aproximitely 5 hours ago via web, mungkin sebagian besar orang bakal berpikir gue adalah orang yang dangkal banget dengan nulis begitu, you may think so.
but FYI, maksud gue saat itu adalah, gue nggak mau ngilangin fakta bahwa sedikit banyak gue juga punya perasaan kayak gitu. #LetsBeHonest, MUNGKIN kalian juga. walau gue tau itu bukan alasan utama kalian, dan sepertinya gue juga nggak perlu ngejelasin alesan gue. tapi, SIAPA SIH yang nggak blushing ketika ditanya "kuliah dimana?" dan ngejawab "UI", "UGM", "ITB", atau "UNPAD". siapa yang nggak ngerasa bangga?
but hesitation aside, gue rasa berpikir kenakan gitu sangat-sangat manusiawi, gapapakan kita pamer sedikit hasil kerja keras kita? haha, it's normal (asal nggak over).
last, it might not look good, but at least it looks honest.
(when you guys finish reading this post, you may think this is such an unimportant subjectt. but i don't need a reason to write on my own blog rite? btw Thanks 4 reading :D )
LOL
SLIPI 90210 (The Tendency to Blame)
first i would like to say sorry to my mom and dad, because i have dissapointed them once again.
***
kadang, ketika kita melakukan kesalahan, kita biasanya berkelit, berargumen, dan yang paling sering gue liat, kita cenderung "membagi" kesalahan kita kepada orang atau benda lain. sadar nggak?
motifnya bermacam-macam, supaya kita terlihat lebih pintar misalnya? atau memunculkan pikiran kalau kita bukanlah yang paling salah? atau membuat takdir dan keadaan sebagai tersangka utama? entahlah. tapi harus gue akui, itu semua manusiawi.
dan memang benar adanya, kecenderungan untuk membagi rasa itu selalu didukung dengan beberapa fakta yang beredar. karena mungkin ada faktor2 lain yang terlibat dalam proses terjadinya si kesalahan itu. kalau kita benar2 nggak bersalah, sah hukumnya untuk menimpalkan kesalahan itu kepada orang lain, tapi kadang yang terjadi malah kita merasa bagian kita sangat kecil sehingga kesalahan kita bisa ditanggung orang lain, misalnya.
jadi pahlawan itu berat, butuh keberanian, dan sosok itulah yang kadang hilang dikehidupan sehari2, sosok yang berani bilang "ya, gue salah" gak peduli besar kecil kesalahannya dia akan tanggung itu sepenuhnya. karena besar kecilnya sebuah kesalahan itu relatif kan? i want to meet that kind of hero, not to be blamed, but to be respected.
(tadi gue udah mencoba jadi 'pahlawan' tapi emang dasarnya, akhirnya gue masih tetep nyalahin yang lain. respect, fachrul)
***
kadang, ketika kita melakukan kesalahan, kita biasanya berkelit, berargumen, dan yang paling sering gue liat, kita cenderung "membagi" kesalahan kita kepada orang atau benda lain. sadar nggak?
motifnya bermacam-macam, supaya kita terlihat lebih pintar misalnya? atau memunculkan pikiran kalau kita bukanlah yang paling salah? atau membuat takdir dan keadaan sebagai tersangka utama? entahlah. tapi harus gue akui, itu semua manusiawi.
dan memang benar adanya, kecenderungan untuk membagi rasa itu selalu didukung dengan beberapa fakta yang beredar. karena mungkin ada faktor2 lain yang terlibat dalam proses terjadinya si kesalahan itu. kalau kita benar2 nggak bersalah, sah hukumnya untuk menimpalkan kesalahan itu kepada orang lain, tapi kadang yang terjadi malah kita merasa bagian kita sangat kecil sehingga kesalahan kita bisa ditanggung orang lain, misalnya.
jadi pahlawan itu berat, butuh keberanian, dan sosok itulah yang kadang hilang dikehidupan sehari2, sosok yang berani bilang "ya, gue salah" gak peduli besar kecil kesalahannya dia akan tanggung itu sepenuhnya. karena besar kecilnya sebuah kesalahan itu relatif kan? i want to meet that kind of hero, not to be blamed, but to be respected.
(tadi gue udah mencoba jadi 'pahlawan' tapi emang dasarnya, akhirnya gue masih tetep nyalahin yang lain. respect, fachrul)
Labels:
crash,
experience,
gagal,
growi'n up,
life,
moments
becoming yourself
selama ini gue suka meng-skip artikel yg berbau 'menjadi diri sendiri'. karena selama ini gue pikir gue udah menjadi diri gue sendiri. dan ternyata gue salah.
***
selama ini gue yakini, gue adalah orang yang paling jujur sama diri sendiri. tapi, sebuah renungan nyadarin gue, kalau ternyata gue adalah salah satu pribadi paling flat yang pernah ada. sebuah pertanyaan lama muncul, "kenapa, gue gak pernah bisa spontan?"
dulu, gue suka ilfeel atau bergidik kalau ngeliat orang lain bersikap berlebihan atau 'lebay', entah saat "menjual" dirinya, saat tampil didepan banyak orang, atau saat berhadapan dengan orang yang mereka sukai. intinya gue gak suka ngeliat yang kayak gitu, dan gue bilang ke diri gue "rul, jangan sampe lu kayak gitu".
dan masalahnya adalah, gue bukannya jadi tau diri, gue malah berubah jadi orang yang canggung, gak tau caranya bersikap, (most of the time) 100% kontrol, datar, dan tidak menarik. gue sadarin itu belakangan ini. gue bukanlah orang yang penuh kejutan. and i "stutter" in almost all of my conversation. you guys might realize that.
i watched and learned, dan sebuah doa terpanjat semoga gue bisa lebih terbuka sama diri gue sendiri, lebih mengekspresikan diri, dan lebih jadi diri sendiri. sedikit jaim sih boleh, but i think, being yourself is the best thing you can do in life. no matter how embarassing, and silly it is, it's you, love it.
buat lu (dan gue) yang tertarik sama bidang seni, musik, diplomatik, politik, dan public speaking (pokoknya yang berhubungan dengan masyarakat banyak), menjadi diri sendiri adalah modal paling dasar yang harus dimiliki. karena gue rasa itu satu-satunya cara untuk 'dikenal dan dikenang'. think about it.
be spontaneous, be yourself Abs!
***
selama ini gue yakini, gue adalah orang yang paling jujur sama diri sendiri. tapi, sebuah renungan nyadarin gue, kalau ternyata gue adalah salah satu pribadi paling flat yang pernah ada. sebuah pertanyaan lama muncul, "kenapa, gue gak pernah bisa spontan?"
dulu, gue suka ilfeel atau bergidik kalau ngeliat orang lain bersikap berlebihan atau 'lebay', entah saat "menjual" dirinya, saat tampil didepan banyak orang, atau saat berhadapan dengan orang yang mereka sukai. intinya gue gak suka ngeliat yang kayak gitu, dan gue bilang ke diri gue "rul, jangan sampe lu kayak gitu".
dan masalahnya adalah, gue bukannya jadi tau diri, gue malah berubah jadi orang yang canggung, gak tau caranya bersikap, (most of the time) 100% kontrol, datar, dan tidak menarik. gue sadarin itu belakangan ini. gue bukanlah orang yang penuh kejutan. and i "stutter" in almost all of my conversation. you guys might realize that.
i watched and learned, dan sebuah doa terpanjat semoga gue bisa lebih terbuka sama diri gue sendiri, lebih mengekspresikan diri, dan lebih jadi diri sendiri. sedikit jaim sih boleh, but i think, being yourself is the best thing you can do in life. no matter how embarassing, and silly it is, it's you, love it.
buat lu (dan gue) yang tertarik sama bidang seni, musik, diplomatik, politik, dan public speaking (pokoknya yang berhubungan dengan masyarakat banyak), menjadi diri sendiri adalah modal paling dasar yang harus dimiliki. karena gue rasa itu satu-satunya cara untuk 'dikenal dan dikenang'. think about it.
be spontaneous, be yourself Abs!
Labels:
growi'n up,
life,
moments,
relationship
R U POP? (when you have a chance to share something)
are you popular???
"menjadi populer berarti menjadi sesuatu yang di sukai publik, di perhatikan, dan di kritik. mungkin karena dia keren, karismatik, eksis, unik, baik. apapun yang dia lakukan sungguh sangat menarik, setiap update-an statusnya mengundang puluhan comment, dan setiap tweetnya di saksikan ratusan followers."
why do i write this? maybe because i envy those people. to have so many friends and networks to share with. it's not about being the spotlight, it's just ever since i was younger than now, i always wanted to be heard.
i want people know what's on my mind, i want people know my ideas, my oppinions, my thoughts about recent issues. muluknya sih, i want to inspire people. because me, myself, have been inspired by lots of people, ordinary inspiring people on the media. because their tiny little achievment story had opened my vision about this world. about this dynamic box.
and when i finished reading it i said "someday, i wanna be there too".
or else, i'm going to it start from now on.
be inspirable Abs! let's give the world a good thing.
"menjadi populer berarti menjadi sesuatu yang di sukai publik, di perhatikan, dan di kritik. mungkin karena dia keren, karismatik, eksis, unik, baik. apapun yang dia lakukan sungguh sangat menarik, setiap update-an statusnya mengundang puluhan comment, dan setiap tweetnya di saksikan ratusan followers."
why do i write this? maybe because i envy those people. to have so many friends and networks to share with. it's not about being the spotlight, it's just ever since i was younger than now, i always wanted to be heard.
i want people know what's on my mind, i want people know my ideas, my oppinions, my thoughts about recent issues. muluknya sih, i want to inspire people. because me, myself, have been inspired by lots of people, ordinary inspiring people on the media. because their tiny little achievment story had opened my vision about this world. about this dynamic box.
and when i finished reading it i said "someday, i wanna be there too".
or else, i'm going to it start from now on.
be inspirable Abs! let's give the world a good thing.
Labels:
blog,
growi'n up,
happyness,
life,
relationship
LP
kalau mereka bilang, "i'm fine". gue rasa mereka salah, mereka udah bohong sama diri sendiri. bukannya gue skeptis, cuma setiap kali ngeliat mereka, mendengar hembusan napas mereka. gue bisa tau, mereka kesepian. dan orang yang kesepian bukanlah orang yang bahagia. i know that.
lucky you people, you've paired up. leaving those who desprately looking for a couple.
ya, gue bisa melihat mereka tersenyum, mereka beraktivitas, menikmati hidup sehidup-hidupnya. tapi kadang gue bisa lihat semua itu palsu, gue bisa lihat mereka khawatir. entahlah mengkhawatirkan apa. tapi yang pasti mereka sangat tidak senang dengan keadaan mereka.
kebahagiaan yang sempurna adalah kebahagiaan yang dapat dibagi dengan orang lain. "gue punya teman, gue punya keluarga..masih banyak orang yang butuh kebahagiaan dari gue", yeah you may say that. tapi gue yakin gak ada yang lebih sempurna dari kebahagiaan yang dibagi sama pasangan sehidup semati.
karena mereka tahu, pada akhirnya teman-teman dan keluarga mereka akan mempunyai kehidupan sendiri. menahan mereka untuk masuk. meninggalkan mereka sendirian. dan gue yakin tidak ada yang suka sendirian.
the last, maybe i should stop saying 'they', but 'we'.
(sebenernya gue gak suka kelihatan termehek-mehek gini, cuma rasanya lega kalau kita bisa jujur sama tulisan sendiri, it's like lying to yourself isn't it? :))
lucky you people, you've paired up. leaving those who desprately looking for a couple.
ya, gue bisa melihat mereka tersenyum, mereka beraktivitas, menikmati hidup sehidup-hidupnya. tapi kadang gue bisa lihat semua itu palsu, gue bisa lihat mereka khawatir. entahlah mengkhawatirkan apa. tapi yang pasti mereka sangat tidak senang dengan keadaan mereka.
kebahagiaan yang sempurna adalah kebahagiaan yang dapat dibagi dengan orang lain. "gue punya teman, gue punya keluarga..masih banyak orang yang butuh kebahagiaan dari gue", yeah you may say that. tapi gue yakin gak ada yang lebih sempurna dari kebahagiaan yang dibagi sama pasangan sehidup semati.
karena mereka tahu, pada akhirnya teman-teman dan keluarga mereka akan mempunyai kehidupan sendiri. menahan mereka untuk masuk. meninggalkan mereka sendirian. dan gue yakin tidak ada yang suka sendirian.
the last, maybe i should stop saying 'they', but 'we'.
(sebenernya gue gak suka kelihatan termehek-mehek gini, cuma rasanya lega kalau kita bisa jujur sama tulisan sendiri, it's like lying to yourself isn't it? :))
Labels:
experience,
happyness,
life,
relationship
singing : my sincere apology to those who accidentaly heard me singing without purpose in random occasions and consider it as a threatning activity.
gue mau minta maaf sama orang-orang yang sengaja atau nggak sengaja terganggu sama kegiatan bernyanyi gue. gue nyanyi dimana aja. kapan aja. walau cuma bersenandung. dan kalau kalian nganggep itu sebagai sebuah bentuk kesombongan, silakan. tapi gue gak pernah bermaksud begitu. tapi yang gue sadar, gue bakal nyanyi saat gue merasa nyaman sama lingkungan sekitar gue. dan itu bisa dimana aja. hahahaha. maka dari itu gue minta maaf kalau-kalau kalian ngerasa terganggu sama kegiatan gue ini. harap maklum.
gue gak pernah ngerasa suara gue bagus atau apa. i just sing. karena kalian nggak pernah merhatiin, makannya gue cuek aja teriak-teriak. justru kalau kalian sengaja merhatiin gue yang lagi nyanyi, gue malah berpikir 2 kali buat nyanyi. hahaha. sebenernya nyanyi bukan cara gue mengekspresikan diri. karena kadang gue nyanyi lagu sedih pas lagi seneng. nyanyi lebih ke insting. gue nyanyi saat merasa nyaman, dan gue suka saat2 'nyaman'. tapi kalau ada yang merasa gak nyaman ngedenger suara gue, sekali lagi gue minta maaf. harap maklum. please throw me an objection and ignore me. heheheh
once again i have to say, i just sing.
see you on the next post! (fading)
gue gak pernah ngerasa suara gue bagus atau apa. i just sing. karena kalian nggak pernah merhatiin, makannya gue cuek aja teriak-teriak. justru kalau kalian sengaja merhatiin gue yang lagi nyanyi, gue malah berpikir 2 kali buat nyanyi. hahaha. sebenernya nyanyi bukan cara gue mengekspresikan diri. karena kadang gue nyanyi lagu sedih pas lagi seneng. nyanyi lebih ke insting. gue nyanyi saat merasa nyaman, dan gue suka saat2 'nyaman'. tapi kalau ada yang merasa gak nyaman ngedenger suara gue, sekali lagi gue minta maaf. harap maklum. please throw me an objection and ignore me. heheheh
once again i have to say, i just sing.
see you on the next post! (fading)
Labels:
experience,
happyness,
life,
moments,
relationship
muke gue belagu
"muka lu tuh belagu".
kegiatan me'review' gue berbuah lagi. terdengar kejam, tapi fyi itu emang jawaban dari pertanyaan gue ke seorang teman.
first impression orang ke gue itu, gue adalah orang yang BELAGU. hahaha. mungkin benar mungkin salah.
setelah dipikir-pikir, emang bener sih. gue jarang nyapa kenalan.
dan mungkin kenalan gue juga segan nyapa gue duluan karena muka belagu gue itu plus gue kadang bingung mau ngomong apa sama mereka, yang berakhir diem, yang berakhir gue jadi belagu. hahaha.
contoh konkretnya nih, gue jarang punya kenalan adek kelas. bisa diitung jari. orang asing bakal nyapa seseorang kalau orang itu keliatan asik kan? dan gue bukanlah orang dengan muka yang asik.
orang lain kalo mau ngobrol tuh tinggal nyerocos sok akrab, just start the conversation. sedangkan gue gak bisa kayak gitu (back to the speechless syndrom). dan dari yang gue tangkep muka diem gue = muka belagu gue. hahaha
well, gue gak bisa ngerubah muka karna gue udah terlahir seperti ini. jadi please, kalo gue diem itu bukan berarti gue belagu, coba aja sapa gue duluan. you will get the brightest and the widest smile you've ever seen in your live from a boy with braces! :))
kegiatan me'review' gue berbuah lagi. terdengar kejam, tapi fyi itu emang jawaban dari pertanyaan gue ke seorang teman.
first impression orang ke gue itu, gue adalah orang yang BELAGU. hahaha. mungkin benar mungkin salah.
setelah dipikir-pikir, emang bener sih. gue jarang nyapa kenalan.
dan mungkin kenalan gue juga segan nyapa gue duluan karena muka belagu gue itu plus gue kadang bingung mau ngomong apa sama mereka, yang berakhir diem, yang berakhir gue jadi belagu. hahaha.
contoh konkretnya nih, gue jarang punya kenalan adek kelas. bisa diitung jari. orang asing bakal nyapa seseorang kalau orang itu keliatan asik kan? dan gue bukanlah orang dengan muka yang asik.
orang lain kalo mau ngobrol tuh tinggal nyerocos sok akrab, just start the conversation. sedangkan gue gak bisa kayak gitu (back to the speechless syndrom). dan dari yang gue tangkep muka diem gue = muka belagu gue. hahaha
well, gue gak bisa ngerubah muka karna gue udah terlahir seperti ini. jadi please, kalo gue diem itu bukan berarti gue belagu, coba aja sapa gue duluan. you will get the brightest and the widest smile you've ever seen in your live from a boy with braces! :))
The Reviewing Part
gue orang yang sangat melankolis sebenernya. most of my time alone, I spent it just sit around, wondering, reviewing, and nothing. dan belakangan lagu-lagu yang gue dengerin juga sangat mendukung gerakan melankolia gue ini.
diantara kegiatan-kegiatan yang gue lakukan sendirian, dengan diam, i think the most likely to be useful was 'the reviewing part'.
apa yang gue riview?
it's me. I reviewed myself. well, kadang gue emang nge-review orang, but most of the time, it's just me. gue nge-review apa aja yang udah gue lakuin tadi, yang gue ucapin, dan membayangkan respon orang yang jadi objek "kegiatan" gue seharian. apakah gue berlebihan? kasar? rated good friend atau the hate target?
ribet ya? ribet emang jadi gue. well, harusnya sih gue bisa lebih cuek. cuman kadang pikiran buruk orang tentang gue udah cukup bikin gue uring2an. it was like I want to please everybody, so they'll feel comfort to be around me, and I'll never left behind, alone (haha). kadang mengingat betapa bodoh atau memalukannya kelakuan gue bisa bikin gue mau mati aja. hahaha. you guys felt it too, didn't you??
that was the bad part. the good part is, by reviewing myself, i can learn something from the past act, and realize some behaviour wouldn't fit with the society. its not like i wanna be an angel, but I don't wanna be a public enemy either.
sometimes I watched how people act, and think "i dont wanna be that kind of stereotype..". wether you realized it or not, the more we hate somebody, the more we become like one. I dont know what people say behind my back, especially about me. and by reviewing myself, it prevents me from being even closer to ones i dont wanna be.
review yourself! hehe
salam sipit!
diantara kegiatan-kegiatan yang gue lakukan sendirian, dengan diam, i think the most likely to be useful was 'the reviewing part'.
apa yang gue riview?
it's me. I reviewed myself. well, kadang gue emang nge-review orang, but most of the time, it's just me. gue nge-review apa aja yang udah gue lakuin tadi, yang gue ucapin, dan membayangkan respon orang yang jadi objek "kegiatan" gue seharian. apakah gue berlebihan? kasar? rated good friend atau the hate target?
ribet ya? ribet emang jadi gue. well, harusnya sih gue bisa lebih cuek. cuman kadang pikiran buruk orang tentang gue udah cukup bikin gue uring2an. it was like I want to please everybody, so they'll feel comfort to be around me, and I'll never left behind, alone (haha). kadang mengingat betapa bodoh atau memalukannya kelakuan gue bisa bikin gue mau mati aja. hahaha. you guys felt it too, didn't you??
that was the bad part. the good part is, by reviewing myself, i can learn something from the past act, and realize some behaviour wouldn't fit with the society. its not like i wanna be an angel, but I don't wanna be a public enemy either.
sometimes I watched how people act, and think "i dont wanna be that kind of stereotype..". wether you realized it or not, the more we hate somebody, the more we become like one. I dont know what people say behind my back, especially about me. and by reviewing myself, it prevents me from being even closer to ones i dont wanna be.
review yourself! hehe
salam sipit!
Labels:
blog,
growi'n up,
life,
lingkungan
alay (anak layangan)
hahaha...
belakangan, nama alay jadi eksis di twitter.
kita (gue dan siapa??) lagi asyik memanjakan diri dengan ngomong gaya alay...
taulaah pasti, YunG n6OMON6.a Kaii4k gNeHhh...(susah coy nulisnya)
seperti diakui sebelumnya, my twitter fellas bener2 geli sama spesies manusia seperti itu. entah dengan melihat, membaca, mendengar orang2 itu malang melintang di facebook. they said, they just wanted to puke at the time. hahahah hillarious isn't it?
yah, gue akuin gue juga sebenernya geli ngeliat fenomena ini. heran, banyak banget orang yang terbawa arus perGAULan, dan berakhir jadi penonton setia di acara2 musik live di tv yang sekarang menjamur. kayak hujan di musim jamur.
tapi, gimanapun juga, kita gak punya dan gak akan pernah punya hak untuk bilang mereka salah, atau mereka salah banget. jalan pikiran dan sudut pandang orang berbeda-beda. mungkin dari sudut pandang mereka,.... (well, gue gak bisa ngebayangin juga apa yang ada di pikiran mereka). dan inget lo, ini bukan masalah MISKIN atau KAYA! kita juga gak bisa ngeliat mereka sebagai sebuah stereotipe, walau emang mayoritas, mereka benar adanya seperti apa yang kita bayangkan.
dan mungkin sekarang kita juga harus introspeksi diri. mungkin ada salah satu kriteria alay yang nempel di diri kita. contohnya, nama blog ini rulezhisstory.blogspot.com. RULEZ? how alay is that!? hahaha. but i have to admit, i really like this name since the first time i think of it.
dan balik lagi ke kita sendiri, gimana cara kita nyikapinnya. just let it be. selama 'gerakan' itu ngga mengganggu hidup kita, just let it be. kalo kita gak suka punya temen di facebook dengan nama AKKOH SII M4NIESZ SAIIANK ZSI MEONK PENGENND PUNNYeA MHOTTOR, tinggal di remove aja kan? bilang aja, "nama lo ganggu!". lagian, dengan adanya "mereka" kita jadi ngerasa beda dan lebih spesial kan? cung yang setuju!
be cool, be good, be better
wassalam...HA!
belakangan, nama alay jadi eksis di twitter.
kita (gue dan siapa??) lagi asyik memanjakan diri dengan ngomong gaya alay...
taulaah pasti, YunG n6OMON6.a Kaii4k gNeHhh...(susah coy nulisnya)
seperti diakui sebelumnya, my twitter fellas bener2 geli sama spesies manusia seperti itu. entah dengan melihat, membaca, mendengar orang2 itu malang melintang di facebook. they said, they just wanted to puke at the time. hahahah hillarious isn't it?
yah, gue akuin gue juga sebenernya geli ngeliat fenomena ini. heran, banyak banget orang yang terbawa arus perGAULan, dan berakhir jadi penonton setia di acara2 musik live di tv yang sekarang menjamur. kayak hujan di musim jamur.
tapi, gimanapun juga, kita gak punya dan gak akan pernah punya hak untuk bilang mereka salah, atau mereka salah banget. jalan pikiran dan sudut pandang orang berbeda-beda. mungkin dari sudut pandang mereka,.... (well, gue gak bisa ngebayangin juga apa yang ada di pikiran mereka). dan inget lo, ini bukan masalah MISKIN atau KAYA! kita juga gak bisa ngeliat mereka sebagai sebuah stereotipe, walau emang mayoritas, mereka benar adanya seperti apa yang kita bayangkan.
dan mungkin sekarang kita juga harus introspeksi diri. mungkin ada salah satu kriteria alay yang nempel di diri kita. contohnya, nama blog ini rulezhisstory.blogspot.com. RULEZ? how alay is that!? hahaha. but i have to admit, i really like this name since the first time i think of it.
dan balik lagi ke kita sendiri, gimana cara kita nyikapinnya. just let it be. selama 'gerakan' itu ngga mengganggu hidup kita, just let it be. kalo kita gak suka punya temen di facebook dengan nama AKKOH SII M4NIESZ SAIIANK ZSI MEONK PENGENND PUNNYeA MHOTTOR, tinggal di remove aja kan? bilang aja, "nama lo ganggu!". lagian, dengan adanya "mereka" kita jadi ngerasa beda dan lebih spesial kan? cung yang setuju!
be cool, be good, be better
wassalam...HA!
17 shall be a great number, isn't it?
well hello, it's been a while. haha
i hate my birthday.
aneh, padahal itu adalah hari yang ditunggu2 setiap orang setiap tahunnya karena bertambahnya umur dan hari dimana mereka bakal di treat layaknya seorang raja sehari.
and what is wrong we me? kenyataan itu justru bikin gue makin gak nyaman menyambut hari ulang tahun gue sendiri. hahaha
mungkin gini, perasaan itu ada karena gue terlalu sadar sama ultah gue itu, ditambah orang2 disekitar gue yang sepanjang hari tadi bikin gue jadi geer, entah gue emang tahu atau gue cuma nebak2 aja. ini bikin gue galau.
dan sejak tadi satu hal yang gue sadarin, yang paling bikin ini semua jadi sulit adalah saat gue harus nahan semua perasaan gegap gempita, berbunga-bunga, dan bahagia gue. bahwa mungkin besok semua orang bakal nyelametin gue, ngejeburin gue, atau ngegampar gue, terserah. gak tahu kenapa, otak gue cuma bilang "don't get too much excited, rul... do not expect too much"
well, pikiran itu emang menghantui gue belakangan ini. pikiran bahwa gue harus se-cool mungkin ngehadepin hari ulang tahun gue. pikiran bahwa gue harus lupa sama hari ulang tahun gue dan biar orang lain yang bilang "hey! it's your birthday maaaan..". haha mungkin gue terlalu banyak nonton sinetron...(is spongebob included!?).
pengen bisa bilang "tomorrow is my birthday, then what?"
tapi yang ada dipikiran gue sekarang "tomorrow is my birthday! something great is going to happen to me!"
well you can say that i am overexcited.
but, it's mind over feeling, gue harus bisa "cool" dan berusaha nggak ketawa2 sendiri mikirin apa yang bakal terjadi besok.
sampai hal itu bener-bener terjadi. baru gue bisa ketawa sepuasnya, layaknya seorang raja.
then, happy birthday to me.
peas yo (doing it like a cool guy).
i hate my birthday.
aneh, padahal itu adalah hari yang ditunggu2 setiap orang setiap tahunnya karena bertambahnya umur dan hari dimana mereka bakal di treat layaknya seorang raja sehari.
and what is wrong we me? kenyataan itu justru bikin gue makin gak nyaman menyambut hari ulang tahun gue sendiri. hahaha
mungkin gini, perasaan itu ada karena gue terlalu sadar sama ultah gue itu, ditambah orang2 disekitar gue yang sepanjang hari tadi bikin gue jadi geer, entah gue emang tahu atau gue cuma nebak2 aja. ini bikin gue galau.
dan sejak tadi satu hal yang gue sadarin, yang paling bikin ini semua jadi sulit adalah saat gue harus nahan semua perasaan gegap gempita, berbunga-bunga, dan bahagia gue. bahwa mungkin besok semua orang bakal nyelametin gue, ngejeburin gue, atau ngegampar gue, terserah. gak tahu kenapa, otak gue cuma bilang "don't get too much excited, rul... do not expect too much"
well, pikiran itu emang menghantui gue belakangan ini. pikiran bahwa gue harus se-cool mungkin ngehadepin hari ulang tahun gue. pikiran bahwa gue harus lupa sama hari ulang tahun gue dan biar orang lain yang bilang "hey! it's your birthday maaaan..". haha mungkin gue terlalu banyak nonton sinetron...(is spongebob included!?).
pengen bisa bilang "tomorrow is my birthday, then what?"
tapi yang ada dipikiran gue sekarang "tomorrow is my birthday! something great is going to happen to me!"
well you can say that i am overexcited.
but, it's mind over feeling, gue harus bisa "cool" dan berusaha nggak ketawa2 sendiri mikirin apa yang bakal terjadi besok.
sampai hal itu bener-bener terjadi. baru gue bisa ketawa sepuasnya, layaknya seorang raja.
then, happy birthday to me.
peas yo (doing it like a cool guy).
Labels:
growi'n up,
happyness,
life,
moments
escape it
postingan gw kali ini didasarin sama perasaan jenuh yg lagi gw rasain beberapa hari ini.
i'm not blaming on my condition. if somebody ask me, "do you love ur life??", well i have to say " I LOVE IT, i love it very much!". what else could be better? gw dilahirin di keluarga yang luar biasa, gw (alhamdulillah) gak pernah merasa kekurangan, gw belajar di sekolah nomor 1 di kota, gw punya banyak temen yg bisa diajak gila-gilaan! i'm a happy person, guys... life is never been easier for me.
tapi, sebahagia-bahagianya seseorang, pasti ada satu masa dimana dia ngerasa jenuh sama hidupnya. well, gw lagi ngalamin fase itu. tapi tetep gw gak mau bilang kalo yang sekarang gw alamin ini cuma kebahagiaan semu. i'm "prosper" for real. there's no doubt. gw cuma jenuh aja sama keseharian gw yang staknan dan lurus2 aja.
well, gw bisa bilang ini perasaan langka. makannya pas perasaan itu dateng gw bener2 stuck dan buntu. hahahha.
WOULD YOU HELP ME TO ESCAPE IT??
i'm not blaming on my condition. if somebody ask me, "do you love ur life??", well i have to say " I LOVE IT, i love it very much!". what else could be better? gw dilahirin di keluarga yang luar biasa, gw (alhamdulillah) gak pernah merasa kekurangan, gw belajar di sekolah nomor 1 di kota, gw punya banyak temen yg bisa diajak gila-gilaan! i'm a happy person, guys... life is never been easier for me.
tapi, sebahagia-bahagianya seseorang, pasti ada satu masa dimana dia ngerasa jenuh sama hidupnya. well, gw lagi ngalamin fase itu. tapi tetep gw gak mau bilang kalo yang sekarang gw alamin ini cuma kebahagiaan semu. i'm "prosper" for real. there's no doubt. gw cuma jenuh aja sama keseharian gw yang staknan dan lurus2 aja.
well, gw bisa bilang ini perasaan langka. makannya pas perasaan itu dateng gw bener2 stuck dan buntu. hahahha.
WOULD YOU HELP ME TO ESCAPE IT??
Jadi Guru itu Berat!
tadi di kelas, gw sempet dibikin kesel sama sesuatu, suatu long speech dari seorang "profesor"...yang hidupnya udah jago banget kayaknya.
long speech si "profesor" ini gak jauh dari keluhan2 dia tentang hidupnya yang susah sebagai ehm, guru...
sebenernya dia bukan orang pertama yang "ngomel-ngomel" tentang itu, banyak banget gw denger omongan serupa. mungkin gw kesel karena ini hari pertama dia masuk kelas, tapi udah ngebawa energi yang buruk banget ke anak2.
"omelannya" gak jauh2 tentang gajinya yang kecil, anak2 muridnya yang bandel, beratnya tanggung jawab, masalah kehilangan idealisme dalam mengajar, atau mereka cuma bisa ngulang hal2 yang sama dari tahun ke tahun, u name it...
OKEY...mungkin emang itu realitanya. gue ngerti. temen2 gw ngerti. gue tau. dan gw rasa sejak awal dia juga udah tau tentang itu...
tentang beratnya jadi seorang guru, dan kecilnya bentuk penghargaan yang diterima..
kalau emang dia udah tau sejak awal, hell what kind of madness bring him in?? kenapa dia memutuskan untuk terjun dan terlibat kalau dia tau jadi guru itu gelarnya S.Pd??? (Sarjana penuh Derita-rul)
MAYBE he did such thing to encourage the students to have some more appreciation for that thing he do for life... but believe me or not, it brings a bad energy. jujur aja, jabaran dia tadi (walopun dikit) bikin gw down duluan. gak pernah tuh gw liat seorang guru (negri trutama) yang bener2 enjoy, dan nikmatin mengajar, kayak ngerjain hobi and full of positism. mungkin ada guru2 muda yang kayak gitu, tapi kalau suatu ketika mereka semakin tua, stuck di profesi itu, dan kehilangan idealisme mereka... jangan salahin murid, that's the risk, that's your choice, live with it..
dan satu lagi... at least don't do it at your first time in class...
PEAS...
long speech si "profesor" ini gak jauh dari keluhan2 dia tentang hidupnya yang susah sebagai ehm, guru...
sebenernya dia bukan orang pertama yang "ngomel-ngomel" tentang itu, banyak banget gw denger omongan serupa. mungkin gw kesel karena ini hari pertama dia masuk kelas, tapi udah ngebawa energi yang buruk banget ke anak2.
"omelannya" gak jauh2 tentang gajinya yang kecil, anak2 muridnya yang bandel, beratnya tanggung jawab, masalah kehilangan idealisme dalam mengajar, atau mereka cuma bisa ngulang hal2 yang sama dari tahun ke tahun, u name it...
OKEY...mungkin emang itu realitanya. gue ngerti. temen2 gw ngerti. gue tau. dan gw rasa sejak awal dia juga udah tau tentang itu...
tentang beratnya jadi seorang guru, dan kecilnya bentuk penghargaan yang diterima..
kalau emang dia udah tau sejak awal, hell what kind of madness bring him in?? kenapa dia memutuskan untuk terjun dan terlibat kalau dia tau jadi guru itu gelarnya S.Pd??? (Sarjana penuh Derita-rul)
MAYBE he did such thing to encourage the students to have some more appreciation for that thing he do for life... but believe me or not, it brings a bad energy. jujur aja, jabaran dia tadi (walopun dikit) bikin gw down duluan. gak pernah tuh gw liat seorang guru (negri trutama) yang bener2 enjoy, dan nikmatin mengajar, kayak ngerjain hobi and full of positism. mungkin ada guru2 muda yang kayak gitu, tapi kalau suatu ketika mereka semakin tua, stuck di profesi itu, dan kehilangan idealisme mereka... jangan salahin murid, that's the risk, that's your choice, live with it..
dan satu lagi... at least don't do it at your first time in class...
PEAS...
(now) everybody loves Michael Jackson
wow..it feels superb!
setelah penantian tak beralasan yang cukup lama, akhirnya gue bisa posting lagi..
dan cerita yang beruntung, yang bakal gw unek-unekin adalah...
about MJ's tragical death..
***
well, sebenernya bukan kematian MJ (of course : Michael Jackson) sih yang bakal gue omongin disini. tapi reaksi dunia atas kematian the king of pop...
tragis memang, kita melihat reaksi dunia yang bener-bener terlihat shocked and devastated tentang berita duka ini.
tragis...mengingat beberapa tahun kebelakang ini sosok Michael Jackson bener-bener jadi bahan olok-olok media, dan dunia.
entah itu tentang isu pedofil, ganti warna kulit, setumpuk utang-utangnya yang bikin dia bangkrut, bahkan kemunculan MJ di pengadilan yang cuma pake bawahan pajama/piyama masuk daftar celebrity fashion mistake atau apalah namanya...
intinya, kata 'Michael Jackson' identik sama masalah, masalah, dan masalah..
malah muncul istilah Jacko Wacko. atau Wacko Jacko?? hehe
but now, we see people are that much excited to up date their selves about MJ's latest news..
and now (after his death) everybody seems to be on Jacko's side..
ya, kita bisa liat testimoni para seleb yang bilang "he's my inspiration and always will be.." atau "i always adore him as a a legend." etc.
dan semua orang bilang "i love you jacko..."
seakan-akan kematian membuat dia lebih dicintai.
don't meant to be that mean...
there is a big question mark here...
kemana orang-orang ketika Michael Jackson dihina, dipojokkan, dicela, dituntut?
kemana para penggemar yang merasa terinspirasi, yang selalu mencintai MJ?
bukan maksud gue menghakimi..
tapi apa pantes kita baru "bicara" sekarang?
well, emang gak bisa dipungkiri peran media yang besar banget buat nge-boost up berita ini, dan membuat kita mau nggak mau jadi lebih concern dan bersimpati.
ya, gue pribadi juga turut berduka cita atas meninggalnya MJ.
tapi gak lebih dari itu...
satu hal yang gue sadarin sejak kematian MJ. gue jadi lebih mudeng dan lebih "nyangkut" sama lagu-lagunya MJ. sekali lagi media berpengaruh besar...hehe.
dan bahkan sampe akhir hayatnya pun Michael Jackson masih terus diusik. apa nggak kasihan??
biarlah Michael Joseph Jackson beristirahat dengan tenang.
may The King rest in peace forever...
Michael Jackson
1958-2009
setelah penantian tak beralasan yang cukup lama, akhirnya gue bisa posting lagi..
dan cerita yang beruntung, yang bakal gw unek-unekin adalah...
about MJ's tragical death..
***
well, sebenernya bukan kematian MJ (of course : Michael Jackson) sih yang bakal gue omongin disini. tapi reaksi dunia atas kematian the king of pop...
tragis memang, kita melihat reaksi dunia yang bener-bener terlihat shocked and devastated tentang berita duka ini.
tragis...mengingat beberapa tahun kebelakang ini sosok Michael Jackson bener-bener jadi bahan olok-olok media, dan dunia.
entah itu tentang isu pedofil, ganti warna kulit, setumpuk utang-utangnya yang bikin dia bangkrut, bahkan kemunculan MJ di pengadilan yang cuma pake bawahan pajama/piyama masuk daftar celebrity fashion mistake atau apalah namanya...
intinya, kata 'Michael Jackson' identik sama masalah, masalah, dan masalah..
malah muncul istilah Jacko Wacko. atau Wacko Jacko?? hehe
but now, we see people are that much excited to up date their selves about MJ's latest news..
and now (after his death) everybody seems to be on Jacko's side..
ya, kita bisa liat testimoni para seleb yang bilang "he's my inspiration and always will be.." atau "i always adore him as a a legend." etc.
dan semua orang bilang "i love you jacko..."
seakan-akan kematian membuat dia lebih dicintai.
don't meant to be that mean...
there is a big question mark here...
kemana orang-orang ketika Michael Jackson dihina, dipojokkan, dicela, dituntut?
kemana para penggemar yang merasa terinspirasi, yang selalu mencintai MJ?
bukan maksud gue menghakimi..
tapi apa pantes kita baru "bicara" sekarang?
well, emang gak bisa dipungkiri peran media yang besar banget buat nge-boost up berita ini, dan membuat kita mau nggak mau jadi lebih concern dan bersimpati.
ya, gue pribadi juga turut berduka cita atas meninggalnya MJ.
tapi gak lebih dari itu...
satu hal yang gue sadarin sejak kematian MJ. gue jadi lebih mudeng dan lebih "nyangkut" sama lagu-lagunya MJ. sekali lagi media berpengaruh besar...hehe.
dan bahkan sampe akhir hayatnya pun Michael Jackson masih terus diusik. apa nggak kasihan??
biarlah Michael Joseph Jackson beristirahat dengan tenang.
may The King rest in peace forever...
Michael Jackson
1958-2009
confession alert : saat-saat gue merasa lemah!
gue merasa sangat amat lemah ketika gue mulai berpikir seperti semua orang.
maksudnya, gue lemah saat seakan-akan gue kehilangan diri gue, demi untuk membaur dengan orang lain. untuk terlihat sama, homogen, boring.
kayak saat ini, gue bener-bener lemah saat semua orang melakukan 'sesuatu' dan gue juga mulai berpikir untuk melakukan 'sesuatu' yang sama persis.
kondisi gue saat ini lemes, lebih parah dari orang sakit.
karena gue berpikir "kenapa gue gak gitu aja..." atau "kok cuma gue doang yang ngga.."
you know what i mean.
dan itu berarti gue merasa powerfull saat gue terlihat beda, stand out dan unlike any others. mungkin.
gue bingung, ala remaja puber.
punya prinsip itu memang susah.
dan cuma satu hal yang (gue yakini) bisa bikin gue powerfull lagi : teman
well that's me. what's yours??
maksudnya, gue lemah saat seakan-akan gue kehilangan diri gue, demi untuk membaur dengan orang lain. untuk terlihat sama, homogen, boring.
kayak saat ini, gue bener-bener lemah saat semua orang melakukan 'sesuatu' dan gue juga mulai berpikir untuk melakukan 'sesuatu' yang sama persis.
kondisi gue saat ini lemes, lebih parah dari orang sakit.
karena gue berpikir "kenapa gue gak gitu aja..." atau "kok cuma gue doang yang ngga.."
you know what i mean.
dan itu berarti gue merasa powerfull saat gue terlihat beda, stand out dan unlike any others. mungkin.
gue bingung, ala remaja puber.
punya prinsip itu memang susah.
dan cuma satu hal yang (gue yakini) bisa bikin gue powerfull lagi : teman
well that's me. what's yours??