muke gue belagu

"muka lu tuh belagu".
kegiatan me'review' gue berbuah lagi. terdengar kejam, tapi fyi itu emang jawaban dari pertanyaan gue ke seorang teman.
first impression orang ke gue itu, gue adalah orang yang BELAGU. hahaha. mungkin benar mungkin salah.

setelah dipikir-pikir, emang bener sih. gue jarang nyapa kenalan.
dan mungkin kenalan gue juga segan nyapa gue duluan karena muka belagu gue itu plus gue kadang bingung mau ngomong apa sama mereka, yang berakhir diem, yang berakhir gue jadi belagu. hahaha.
contoh konkretnya nih, gue jarang punya kenalan adek kelas. bisa diitung jari. orang asing bakal nyapa seseorang kalau orang itu keliatan asik kan? dan gue bukanlah orang dengan muka yang asik.
orang lain kalo mau ngobrol tuh tinggal nyerocos sok akrab, just start the conversation. sedangkan gue gak bisa kayak gitu (back to the speechless syndrom). dan dari yang gue tangkep muka diem gue = muka belagu gue. hahaha

well, gue gak bisa ngerubah muka karna gue udah terlahir seperti ini. jadi please, kalo gue diem itu bukan berarti gue belagu, coba aja sapa gue duluan. you will get the brightest and the widest smile you've ever seen in your live from a boy with braces! :))

The Reviewing Part

gue orang yang sangat melankolis sebenernya. most of my time alone, I spent it just sit around, wondering, reviewing, and nothing. dan belakangan lagu-lagu yang gue dengerin juga sangat mendukung gerakan melankolia gue ini.
diantara kegiatan-kegiatan yang gue lakukan sendirian, dengan diam, i think the most likely to be useful was 'the reviewing part'.

apa yang gue riview?
it's me. I reviewed myself. well, kadang gue emang nge-review orang, but most of the time, it's just me. gue nge-review apa aja yang udah gue lakuin tadi, yang gue ucapin, dan membayangkan respon orang yang jadi objek "kegiatan" gue seharian. apakah gue berlebihan? kasar? rated good friend atau the hate target?

ribet ya? ribet emang jadi gue. well, harusnya sih gue bisa lebih cuek. cuman kadang pikiran buruk orang tentang gue udah cukup bikin gue uring2an. it was like I want to please everybody, so they'll feel comfort to be around me, and I'll never left behind, alone (haha). kadang mengingat betapa bodoh atau memalukannya kelakuan gue bisa bikin gue mau mati aja. hahaha. you guys felt it too, didn't you??

that was the bad part. the good part is, by reviewing myself, i can learn something from the past act, and realize some behaviour wouldn't fit with the society. its not like i wanna be an angel, but I don't wanna be a public enemy either.
sometimes I watched how people act, and think "i dont wanna be that kind of stereotype..". wether you realized it or not, the more we hate somebody, the more we become like one. I dont know what people say behind my back, especially about me. and by reviewing myself, it prevents me from being even closer to ones i dont wanna be.

review yourself! hehe

salam sipit!

Friends